Thursday, 10 September 2015 0 comments

Ketika Semua Berakhir

Ketika Semua Berakhir
(Sepasang Angka “33”)


Doa dan Cinta
Selamat ulang tahun 嘉,sepasang angka tiga kini menjadi usiamu. Aku bukan orang yang sejak awal bersamamu, aku juga bukan orang yang tahu semua perjalanan hidupmu. Namun, aku yakin selama 33 tahun ini, banyak sekali hal yang kamu alami. Waktu dan semua kehidupanmu pasti terus berputar. Dan aku percaya memasuki usiamu yang ke 33 tahun ini kamu semakin kuat, tegar dan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Tidak yang bisa aku berikan sebagai kado di hari spesial ini. Namun, cinta tulusku semoga bisa menjadi sesuatu yang istimewa untukmu. Meski aku sendiri ragu, apa ketulusan itu masih bisa mempertahankanmu.
嘉,Terimakasih
Kamu mengijinkanku mengenalmu
Mengijinkanku masuk ke dalam kehidupanmu
Mengijinkanku mencintaimu
Dan kamu telah menuliskan sebait luka perpisahan di hari yang indah

Aku dan Kamu Sama dengan Kita
Perkenalan dari manapun tidak akan menjadi halangan untuk menjalin sebuah hubungan. Kejujuran adalah  modal awal. Berawal dari wechat kita saling mengenal, akhir tahun 2013 silam. Persahabatan kita terjalin hingga menumbuhkan benih-benih cinta dalam diam. Dan pada malam itu, kita menautkan sebuah janji untuk bersama, lebih saling mengenal dan memahami. Aku dan kamu resmi menjadi kita. Kita dengan segala penerimaan. Belajar saling menerima kekurangan juga saling melengkapi.

Bahagiaku, Ada Padamu
Sejak bersamamu hidupku “kembali”. Masa-masa sulit yang aku alami sebelumnya begitu mudah aku jalani, kamu yang membantu kembali bangkit. Meski bukan hanya kamu, tapi kamu tetap yang istimewa.
Bersamamu aku menemukan banyak hal. Aku banyak belajar darimu. Dan kamu mengajarkan begitu banyak cara menjalani hidup dengan begitu santai meski, beban berat ada di pundakmu. Darimu pula aku mengerti arti keluarga di atas segalanya.
 Aku bahagia dengan kehadiranmu di dalam kehidupanku. Penghargaanmu yang tinggi untukku, hal terbesar yang membuatku semakin mencintaimu. Sekian banyak laki-laki asing yang pernah dekat denganku, hanya kamu yang benar-benar bisa menghargai dan menghormati prinsip terbesarku. Jadi tidak akan aku sesali, cinta ini kulabuhkan untukmu, .
Kamu satu yang mendekati sempurna. Cinta dan cerita kita yang luar biasa tidak akan mungkin terhapus begitu saja dari ingatanku. Perjalanan kita terlalu manis untuk dilupakan.

Tidak Ada yang Tidak Berakhir
Hidup sama halnya dengan roda sepeda. Akan terus berputar selama kita mengayuhnya. Begitu juga dengan hubungan kita. Selama kita bersama semua akan berputar. Di balik kebahagiaan pasti ada kesedihan dan di balik kebersamaan kita ternyata ada sebuah akhir.
Akhir yang tidak sama-sama kita inginkan namun, terjadi dalam kebersamaan kita yang belum lama. Apa yang bisa kita lakukan lagi, ketika semua usaha untuk tetap bersama hanya membuat kita lelah tanpa arti. Perjuangan yang sia-sia juga pengorbanan yang sekarang tidak berarti. Namun, aku percaya sebenarnya semua tidak ada yang sia-sia. Hanya perlu menunggu waktu untuk menikmati apa yang telah kita perjuangkan, juga kita korbankan.
Luka kembali kita rasakan. Biarkan saja itu. Nanti juga akan mengering dan terlupa meski, proses menuju itu tidaklah mudah. Ya tangisku, jangan kamu tanyakan lagi. Aku bisa mengatasinya.
Hari-hari menjelang hari jadimu, kita harus melepas status kita, kembali menjadikan aku dan kamu yang berbeda. Tidak lagi bersama juga tidak lagi sejalan.

Orang Baik Bukan Berarti tanpa Salah, Bukan?
Tidak ada yang sempurna. Dalam perpisahan ini aku dan kamu sama-sama bersalah. Keadaan pun juga ikut andil dalam hal ini. Kita sudah sama-sama dewasa, aku tidak akan pernah menyalahkanmu tentang perpisahan ini. Berharap pula kamu tidak juga menyalahkanku.
Semua sudah berjalan sesuai apa yang telah Tuhan tuliskan, takdir mungkin bisa kita rubah. Namun, sampai di detik ini kita berteguh hati untuk melepas status kita. Mengakhiri semua rasa yang pernah menyatukan kita.
Kamu orang baik, meski berkali-kali kamu mengatakan jika kamu bukan orang yang baik dan tidak pantas untukku.  Namun, apa kamu tahu jika kamu adalah pria terbaik yang pernah bersamaku.
Orang baik tidak lepas dari slah, bukan? Begitu juga denganmu. Tapi, sungguh aku tidak ingin mengungkit semua kesalahanmu, karena aku jika tidak ingin kamu mengungkit kesalahan yang pernah aku lakukan.
Semuanya, perjalanan dan warna-warni hubungan kita biarkan saja menjadi rahasia terindah kita. Cukup kita yang tahu apa yang sebanrnya terjadi. Bagiku kamu tetaplah orang baik, yang akan tetap ingin aku cintai, meski kita tidak lagi bersama.

Aku Sangat Baik Tanpamu, Aku Berharap Kamu Lebih Baik Dariku.
Siapa yang tidak terluka dengan sebuah perpisahan. Begitu juga dengan aku dan kamu. Kita sama-sama terluka. Aku lebih memilih menangis dan menuliskan semua kepedihanku, sementara kamu, lebih memilih segera menjauh dariku dan diam.
Tidak ada yang bisa kita perbaiki sekarang. Kit

a hanya butuh waktu untuk memulihkan semua keadaan ini seperti semula, dimana aku dan kamu masih menjadi pribadi masing-masing, belum menjadi kita.
Jika aku bilang ikhlas dengan semua ini, mungkin aku kelihatan sangat munafik. Karena sungguh berpisah denganmu benar-benar menyakitkanku. Namun, aku berusaha untuk menerima apa yang telah kita putuskan.
Detik ini aku sudah sangat baik, aku bisa tersenyum tulus, meski jujur hatiku masih terasa sakit. Jika aku tidak segera bangkit, sampai kapan aku akan terpuruk. Aku selalu bilang pada diriku sendiri jika aku kuat, aku harus segera bangkit karena aku tidak mau terperangkat dalam kepedihan ini terlalu lama. Satu keyakinanku, kelak jika benang jodoh tertaut untuk kita maka nanti akan kembali. Ya kamu aku yakini bisa kembali.
Aku sudah kembali, aku sangat baik. Aku berharap kamu jauh lebih baik dari keadaanku. Percaya dan yakinlah, jika aku tidak akan pernah membencimu. Sedalam apapun luka yang tergores di hati karena perpisahan ini


Jika kamu benar-benar mencintaiku, aku yakin kamu akan kembali mencariku.
Biarkan aku menyimpan semuanya dalam harapan dalam diam.
Terimakasih untuk cinta dan cerita yang luar biasa ini.
Aku mencintaimu Jia.



Thursday, 27 August 2015 0 comments

Sepotong Kisah Kita

Malam ini aku kembali menangis. Menumpahkan semua beban yang akhir-akhir ini terus membelenggu perasaan. Bukan yang pertama memang, namun hari ini benar-benar saat terberat. Kamu bilang, perbedaan bukan halangan menyatukan aku dan kamu menjadi kita. Aku terus berusaha mengerti dan lebih mengenal karaktermu. Tidak ada yang berubah.

Sejak pertama hingga detik inipun, kamu masih sama. Laki-laki yang membuatku jatuh cinta, tidak hanya sekali namun berkali-kali. Meski kadang karenamu airmata mengalir dari kedua pelupuk mataku. Aku ingin terus jatuh cinta padamu, meski takdir mungkin tidak akan pernah menyatukan kita untuk selamanya.

Malam ini, mungkin akan menjadi saat terakhir kita. Karena setelah ini, kita akan kembali menjadi aku dan kamu. Dua sosok yang pernah saling mencintai lalu bersama namun, kemudian terpisah. Apa aku akan menyesali keadaan ini?

Dari wechat aku mengenalmu. Menjadi sosok yang perlahan mengagumi kedewasaan dan misteriusmu. Apa kamu tahu apa yang aku rasakan saat itu? Aku seperti menemukan sebuah baterai untuk ponselku yang telah lama mati. Mungkin terlalu berlebihan, namun itu adalah nyata.

Kehadiranmu memberi satu semangat baru, meski saat itu aku tidak pernah yakin apa kamu akan terus peduli padaku. Karena hampir semua temanku di wechat dalam jangka waktu tertentu akan menghilang.

Namun, saat itu kamu berbeda. Kamu terus menjadi teman dalam bosanku, kepenatanku. Hingga semuanya berlanjut ke line. Dari situlah kita semakin dekat. Banyak hal kita ceritakan, kita saling berbagi.

Tapi, apa yang aku takutkan terjadi. Kamu menghilang, tidak lagi peduli padaku. Padahal saat itu ada tunas cinta tumbuh, yang seharusnya kamu pupuk agar terus berkembang dan mekar menjadi cinta yang kuat.  Aku menunggumu, terus menunggu. Hingga hadir sosok lain memaksa masuk ke dalam kehidupanku. Bukan aku tidak ingin terus menunggumu, namun aku bosan dengan sikapmu yang benar-benar melupakanku. Dan sosok itu datang memapahku, meski akhirnya luka dia torehkan di hatiku.

Luka itu masih basah ketika kamu kembali datang. Menawarkan harapan yang dulu aku inginkan. Hingga tiba saat dimana malam itu kita bertemu. Untuk pertama kalinya. Malam itu, mendekati pukul sebelas malam, kamu datang.

Di awal musim dingin, November tahun lalu. Angin yang berhembus semilir, tidak dingin juga tidak terasa panas. Di dalam mobilmu, aku dan kamu saling bercerita tentang rasa. Rasa yang ternyata sama-sama tumbuh di antara taman hati kita. Rindu yang menggebu ketika waktu seakan memisahkan kita.

Hingga janji untuk menyatukan kedua hati terucap. Malam itu aku dan kamu resmi menjadi kita. 5 november 2014 kita bersama. Kita memang aneh. Malam itu pertama kita bertemu, meski kita sudah lama saling mengenal. Namun cinta itu kuat hingga bisa menyatukan kita.

Waktu terus berjalan, banyak cerita yang kita cipta. Semakin lama aku semakin mengenalmu. Satu hal yang kadang membuatku ingin terus tersenyum mengingatmu, mengapa wajah kita bisa sama-sama bulat. Mungkin inilah takdir itu.

Hidup itu memang terus berputar. Begitu juga dengan kebersamaan kita. Tidak hanya bahagia namun juga luka dan lara tidak luput dari kisah kita. Aku yang begitu trauma dengan masa lalu, menjadikanku sosok yang overprotektif, dan aku sadari itu yang membuatmu tidak nyaman.

Dan pada akhirnya, kamu menjauh. Kamu hanya bilang jika aku tidak mengertimu. Tentang apa? Yang mana? Bagaimana aku mengertimu, jika kamu memilih diam. Apa kamu lupa aku bertanya dan belajar mengertimu, namun kamu acuh.

Agama kita, kewarganegaraan kita, status sosial kita. Apakah itu yang membuatku tidak mengertimu, tidak memahamimu? Apakah perbedaan-perbedaan itu yang membuatmu kini menyerah? Bukankah kamu pernah bilang, semua itu tidak akan berpengaruh dengan cinta kita. Mengapa kini kamu berubah. Apakah cinta kita sudah tidak sanggup menepis semua masalah itu.

Aku terus berusaha mempertahankan apa yang telah kita bangun. Namun apa arti semua itu, jika kamu tidak berjuang juga untuk kita. Apa semua perjuangan itu akan bermakna jika kamu memilih diam.

Jika pergi dari hidupku, sekarang menjadi pilihanmu maka pergilah. Biarkan aku di sini dengan luka yang akan aku balut dengan cinta yang masih utuh dan kian besar untukmu. Karena aku yakin, besarnya cintaku akan membuat luka itu segera mengering.


Percayalah, aku akan baik-baik saja meski kamu melukis luka di hatiku. Yakinlah, cintaku tidak akan pernah berubah, tidak  akan pernah. Aku rela jika kamu benar-benar pergi. Aku harap kepergianmu bisa membuatmu lebih bahagia. Kelak, jika kamu berubah pikiran. Jika kamu ingin kembali. Kembalilah, aku tetap sama, tetap di sini menantimu. Mencintaimu di sisa umurku. Karena hanya itu yang bisa membuatku bahagia, melupa atas luka-luka. (104.08.23)


Friday, 3 July 2015 0 comments

Hati yang Terperangkap

 
 
"Tutup matamu ketika kau merindukanku. Tarik napasmu dalam dan rasakan aku menghampirimu." Suara Jia masih sangat terdengar jelas.
 
 
Lelaki itu sudah menghipnotis hidupku. Entah pesona apa yang dia sebarkan sehingga membuatku begitu tergila-gila padanya.
 
Dari fisik sepertinya tidak ada yang istimewa. Tidak tinggi, sedikit mendekati gemuk. Rambut yang sering acak-acakan. Perokok pula. Hanya wajahnya hampir mirip denganku, bulat.
 
Namun hatinya yang aku kenal begitu istimewa. Ada ketulusan dan sebuah penghargaan tinggi yang diberikan padaku. Ya, lelaki itu sanggup menghargai prinsip yang kupegang teguh.
 
 
Dan kini, hatiku telah terperangkap dalam pesona hatinya. Apapun yang telah terjadi tidak sanggup mengeluarkan aku dari perangkap ini.  Aku bahagia meski kadang terasa menyakitkan.
 
 
莉莉@板橋
104年7月3日

Thursday, 2 July 2015 0 comments

Ketika Aku Sadar Jika Aku Gemuk Sekali (Aku Harus Berubah)

Selama ini aku memang sadar jika aku gemuk. Sejak usia lima tahun aku memang sudah menunjukkan jika tubuhku ini pasti akan terus bertambah gemuk, tidak seperti teman-teman seusiaku. Aku termasuk cuek dengan penampilan, meski kadang merasa tidak PD juga. PD yang selalu kutunjukkan sebenarnya hanya menutupi kegalauanku, kenapa aku harus gemuk.
 
Sampai sekarang aku masih berpikir ini adalah keturunan, nenek dari Ibuku gemuk. Sejak kecil aku menyalahkan Nenek, mengapa nenek harus gemuk hingga harus menurun ke aku. Padahal kalau melihat masa balitaku, aku termasuk anak yang sangat kurus hingga orangtuaku memberi jamu secara rutin agar nafsu makanku meningkat, mungkin berasal dari jamu itulah nafsu makanku meledak hingga sekarang.
 
Ok, aku sadar tidak ada gunanya menyalahkan masa lalu. Bersyukur adalah caraku menghibur diri. Meski gemuk tapi alhamdulillah aku sehat, itu juga menjadi semangatku.
 
Beberapa tahun lalu aku pernah mencoba program detox,  dua kali aku mencoba. Turun memang, namun setelah itu beratku kembali lagi. Jutaan rupiah melayang percuma. Mungkin aku akan disalahkan karena setelah detox tidak menjaga asupan yang masuk ke tubuh. Dan aku katakan, aku tidak akan pernah membuang uang hanya untuk membeli obat-obatan seperti itu. Dan yang menjadi pertanyaan, selama detox aku hanya diberi arahan cara meminum obat-obatan itu. tidak peduli bagaimana kesehatanku dan keluhan-keluhan yang ada.
 
Akhir-akhir ini aku mencoba banyak diet alami, alhamdulillah berat turun meski hanya beberpa kilogram, namun tidak naik-turun secara drastis seperti dulu.
 
Dan hari ini, aku sengaja janjian dengan teman, 大原(Dayuan). Aku mengenalnya sudah lebih dari satu tahun. Dia lahir dari keluarga yang berprofesi sebagai tenaga medis, Ayahnya seorang dokter, Ibunya salah satu suster di RS terkenal di Taipei. Beberapa hari terakhir memang kita berniat makan malam bersama, tapi karena kesempatan yang terbatas, maka aku tolak. Dan baru malam ini kita bisa bertemu.
 
Aku tidak mau bahas pekerjaan dia, tapi aku mau menulis tentang hasil konsultasiku dengan dia. Aku hanya bisa tertunduk, malu pasti.
"Semua belum terlambat, kamu bisa menurunkan berat badan. Semangat ya." Itu yang Dayuan ucapkan.
 
Aku tertunduk meski sebenarnya ingin berontak lalu berteriak. Bagaimana tidak, ketika hasil menunjukkan 40persen dari tubuhku berisi lemak, dimana seharusnya wanita hanya mempunyai 20-22 persen lemak, itu normalnya.
 
Sedangkan cairan tubuhku ternyata di bawah normal, padahal aku merasa selama ini selalu mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh. Dan di sinilah aku benar-benar berjanji untuk menghilangkan lemak-lemak itu. Dan malam ini aku benar-benar sadar jika aku gemuk sekali dan aku harus benar-benar total untuk mengurangi timbunan lemak ini. Bukan demi siapa atau apa, namun ini demi kesehatan. Mungkin sekarang aku masih sehat namun lemak-lemak ini semakin lama akan mengganggu kesehatanku.
莉莉要加油啊!
 
莉莉@板橋
104年7月2日
Wednesday, 1 July 2015 0 comments

Welcome July


Dear July,
 
Hari ini aku kembali menyentuh kepalamu. Aku ingin kembali menikmati seutuhnya tubuhmu. Kau tahu sebabnya bukan? Ya aku terlahir di tubuh Juli, dua puluh tahun silam.
 
Aku baru saja menyentuh kepalamu, masih banyak yang harus aku lakukan untuk bisa menyentuh seluruh tubuhmu. Dan di saat itu nanti, aku berharap sesuatu yang bisa merubah semua hidupku. Kau tahu kan Juli, apa harapan terbesarku saat ini.
 
 
.................................................................

0 comments

Meraihmu (Kembali)

 
Perjuangan cinta tidak akan pernah ada habisnya. Kadang aku juga merasa lelah. Bukan hanya fisik tapi hati jauh lebih merasa lelah. Cinta membuatku kuat, namun juga membuatku tidak berdaya.
 
Cinta ini sudah terlanjur mengakar, bahkan hati sudah menetukan pilihan. Kau yang kupilih, hanya kau. Dan sejak ikrar itu cobaan demi cobaan datang silih berganti. Tidak jarang kita saling menguatkan, namun sering kita ingin menyerah.
 
Dan sebulan terakhir ini adalah perjuangan terberatku. Ada apa denganmu, Jia? Apakah kau menyerah dengan semua ini. Lihat aku! Aku masih bertahan.
 
Maaf, jika kuambil keputusan ini untuk meraihmu kembali. Ijinkan aku berada di balik sosok itu, biarkan aku merasa dekat lagi denganmu. Meski pada kenyataannya aku merasa sakit dekat denganmu namun bukan sebagai aku, tapi sebagai sosok lain.
 
Aku sudah siap dengan segala resiko, jika kelak kau tahu ada aku di balik sosok itu. Aku sudah siap jika kau memutuskan pergi, namun aku juga akan membuka lebar jika kau kembali meraihku dalam pelukmu.
 
 
莉莉@板橋
104年6月30日
Monday, 29 June 2015 0 comments

Melepasmu

Kadang melepaskan bukan akhir dari segalanya, melepaskan adalah ujian terindah untuk sebuah keikhlasan. Tidak ada yang perlu kita sesali ketika melepaskan menjadi keputusan terakhir.
 
Ingatlah, kadang kebahagiaan itu akan menghampiri kita ketika kita telah melepaskan sesuatu yang berharga. Begitu melepaskan kekasihmu, ingatlah melepaskannya mungkin akan lebih jauh membuatmu bahagia. Karena tidak selamanya kekasihmu bahagia bersama kita, memang tidak semua tapi perasaan itu aku yakin pernah hadir di dalam benaknya.
 
 
Melepaskan, memang akan menyakitkan dan berat untuk menjalaninya. Akan tiba waktu dimana kita akan merasa sendiri, tidak ada lagi dia di sisi kita. Kenangan-kenangan yang pernah tercipta akan menghantuimu, akan mengusik kehidupanmu. Akan membuatmu sulit move on.
 
Namun percayalah, melepaskan itu bukan keputusan terburuk. Kadang kita perlu melepaskan ketika kebahagiaan yang pernah tercipta mulai rapuh, digerogoti rasa sakit dan menciptakan luka di hati. Melepaskan bukan kesalahanmu ataupun kesalahan dia, melepaskan adalah jawaban dari keadaan yang membuat hubungan di antara kedua insan tidak lagi sejalan.
 
 
Jia, aku melepasmu, namun aku hadir di balik sosok itu untuk meraihmu kembali.
Cinta ini terlalu kuat, aku akan terus bertahan untukmu, untuk kita dan untuk cinta.
 
 
莉莉@板橋
104年6月29日
Sunday, 28 June 2015 0 comments

Tragedi 627 (Bali, New Taipei City) - Diamlah daripada Kau Menyakiti Sesamamu


Tragedi 27 Juni 2015, Bali- New Taipei City

Sejak subuh dan hingga detik ini aku menulis, berita tentang kebakaran yang menyebabkan 400 orang lebih luka-luka masih terus disiarkan di televisi. Bahkan semua koran hari ini menuliskannya.

Pesta musik dan tari yang berakhir tragis. Merinding membayangkan kejadian tadi malam. Aku tidak ingin membahas kejadian itu, hanya beberapa hal saja yang aku ingin tulis tentang hal itu.

Jujur aku ikut berduka atas kejadian yang menimpa ratusan orang tersebut, aku memang tidak mengenal mereka tapi bukankah semua sama, sama-sama manusia yang diciptakan Allah?

Banyak berita di medsos yang aku baca tentang kejadian ini, namun aku tertegun dengan komentar-komentar dari para netizen. Tidak sedikit yang mengutuk kejadian itu, banyak yang menuliskan itu adalah azab karena mengadakan pesta bikini di bulan ramadhan, dan banyak komentar-komentar yang benar-benar menyesakkan dada.

Aku bukan orang yang pintar agama, namun sebagai manusia aku punya rasa prihatin. Yang bicara seenaknya saja dengan kejadian itu apa tidak berpikir dulu? (ini terlepas dari agama yang aku anut)

Bagaimana jika kejadian itu menimpa kalian, keluarga, dan teman-teman kalian. Apakah kalian bisa tertawa dengan kejadian itu? Apakah kalian senang jika kejadian itu menimpa kalian lalu kalian membaca komentar orang lain yang mengutuk kejadian itu, yang menyalahkan kalian karena pesta seperti itu?

Dimana hati nurani kalian sebagai umat manusia yang sama-sama diciptakan oleh Allah? Apakah dalam agama kita diperbolehkan tertawa di atas bencana yang menimpa orang lain, meski tidak seagama dengan kita?

Apakah kalian termasuk orang yang tidak bisa berterimakasih? Kalian mengais rejeki di negara mereka, mengapa kalian menjadi egois? Inikah orang Indonesia yang sekarang? Jauh dari sikap welas asih? Egois?

Diam akan lebih baik daripada kalian mengumbar komentar-komentar menyakitkan seperti itu. Simpan saja kata-kata itu, renungkan saja jika itu menimpa kalian. Aih bukan mendoakan keburukan untuk kalian, tapi mengajak kalian untuk berpikir tentang sikap kalian dan balasan.

Semua sudah kejadian bukankah sudah ditakdirkan oleh Allah, dan kejadian yang menimpa lebih dari 400 orang itu juga sudah digariskan pula oleh-Nya. Dan apa yang menjadi rahasia dalam kejadian itu hanya Allah yang tahu. Kita bisa mengambil hikmah dari semua kejadian yang ada.

Tidak usahlah menghubungkan semua hal dengan azab, karma atau apa itu. Kita tidak pernah tahu apa yang ada di balik semua ini, jangan menerka sesuatu yang tidak pasti. Jangan buang waktu kita untuk menerka-nerka, kita jalani saja hidup kita. Perbaiki diri kita daripada mengusik mereka.

Diam akan lebih baik daripada bicara, namun menyakiti sesama.
Kita harusnya mendoakan mereka dengan doa yang membawa kebaikan, bukan menyumpahi mereka dengan hal-hal buruk. Jangan rusak kesucian agama dengan ucapan dan tindakan kita yang jauh dari apa yang diajarkan agama kita.

PRAY FOR BALI, PRAY FOR TAIWAN


莉莉@板橋
104年6月28日




Saturday, 27 June 2015 0 comments

Tentang Rasa


Sepiring mie goreng kesukaanku tersaji di atas piring berbentuk hati. Aku berusaha memadu semua bumbu yang biasa aku pakai untuk memasaknya, kutambah sedikit sawi, sayur kesukaanku.

Dari aromanya sepertinya pas, mungkin agak sedikit pedas. Perpaduan cabai dan merica mungkin akan membuatnya pedas. Ya tapi aku memang suka pedas, meski kadang perutku berontak juga.

Dan ketika tiba waktu berbuka, setelah makan tiga buah kurma dan segelas jus kacang hijau. Dan tentunya setelah kewajiban utama tertunaikan, kuhampiri piring berbentuk hati yang berisi mie goreng dengan sedikit nasi di pinggirnya.

Oh My God, pedas pakai banget plus asinnya itu lho, hiks....

But kalian tahu apa yang aku rasakan?

Pedas itu sangat berarti untukku, setidaknya menikmati pedasnya mie goreng itu membuatku sedikit lupa dengannya, ya dengan laki-laki berperawakan tidak kurus juga tidak gemuk itu. Laki-laki berkacamata yang telah menjerat hatiku setahun terakhir ini. Pedas itu membuatku sedikit lupa tentang rindu yang menyakitkan. Tentang rasa kangen yang mulai membuat luka.

Dan tentang asin itu, orang jawa bilang jika memasak dan keasinan artinya sudah ingin menikah. Mitos kuno, tapi bukankah itu masih selalu terdengar. Ya mungkin untuk saat ini memang itu benar untukku, bayangan segera menikah dan memiliki anak itu kian berkobar di hati. Aku ingin laki-laki tidak pernah romantis itu segera melamarku. Aku yakin dia jodohku, aku yakin aku dan laki-laki bermarga Zhang itu bisa berjodoh, namun bukankah semuanya Tuhan yang menetukan. Aku tidak ingin menyerah, doa adalah perjuangan terakhir untuk memperjuangkan semuanya.

Tentang rasa, tidak perlu diragukan. Aku sudah yakin, jika Tuhan tidak merestui karena Tuhan tahu dia bukan yang terbaik untukku dan aku percaya Tuhan sudah menyiapkan kebahagiaan yang lebih di depan sana. Aku tidak boleh menyerah, aku harus terus maju dan berjuang.


嘉,我很想你

莉莉@板橋
104年6月27日

Friday, 26 June 2015 0 comments

Ketika Kau Melupakan Urusanmu Sendiri

 
 
Manusia memang tidak pernah jauh dari yang namanya "ngurusin" orang lain. Wong aku kadang juga ikuta ngurusin orang lain, padahal kalau dipikir-pikir mending itu ngurusin badan sendiri. Ya biar kurusan dikitlah. Manusia tetaplah manusia tidak bisa benar-benar lepas dari yang namanya ngurusin orang lain, padahal badannya sendiri itu harusnya yang dikurusin. Lah jadine muter-muter.
 
Ya meski setiap saat pengen ngurusin orang lain tapi mbokya jangan keterlaluan, wong urusannya sendiri aja belum tentu beres tuntas lha kok datang ke kehidupan orang lain trus ndusel-ndusel pengen ikut urusan orang.
 
 
Terus aku pikir lagi, apa sih gunanya ngurusin orang lain? Apa kita akan diberi piala sebesar gunung dari orang yang kita urusin urusannya itu. Atau malah dikasih warisan nantinya. Atau juga biar terkenal seantero dunia gitu?
 
Sudahlah, urusan orang itu biar diurus sendiri, mending kita itu ngurusin badan kita sendiri. Ngapain sih capek-capek ikut campur urusan yang bukan menjadi urusan orang. Trus nanti dishare ke banyak orang terus ditambah-tambahi. Walah mau nyari apa sih?
 
 
Seperti itu justru akan menunjukkan kejelekan kita. Kita kasih stempel diri kita sendiri dengan stempel KENYIH. ssstttt tulisan ini hanya untuk renungan diriku sendiri, no nyindir siap-siapa. Kalau ada yang kesindir ya kembali pada orangnya, kalau kesindir ya berarti yang kesindir itu bagian dari orang-orang kenyih.
 
 
 
莉莉@板橋
104年6月26日
 





0 comments

Cake Labu dan Pisang Kukus



Sayang banget sih masih ada dua pisang yang sudah sangat matang tapi dibiarkan saja. dua hari lagi pasti bakal dibuang. Jadinya aku buat deh cake sederhana ini, kali ini aku tambah labu.

Bahan :
1. 100 g gula pasir
2. 2 sdm mentega ( cairkan)
3. 1,5 bks vanili bubuk
4. 1/2 sachet susu kental manis coklat
5. 2 buah pisang ( haluskan dengan garpu)
6.  1/4 buah labu ( kukus, kemudian dagingnya haluskan dengan garpu, campur dengan pisang)
7. 2 butir telur
8. 100 g terigu
9. 1 sdt baking powder
10. Garam secukupnya

Cara :
1. Kocok gula dan telur hingga mengembang
2. Tambahkan terigu, susu kental manis, garam, aduk rata
3. Tambahkan pisang dan labu, aduk hingga rata
4. Masukkan mentega cair, aduk
5. Masukkan cetakan dan kukus hingga matang ( masukkan ke dalam panci ketika air telah mendidih)

Tips : Agar adonan tidak terkena uap, maka tutup panci dengan kain terlebih dahulu baru ditutup dengan tutup panci.

Thursday, 25 June 2015 0 comments

Rindu yang Tidak Adil

 
Malam itu kau berjanji akan selalu ada. Tidak akan pernah pergi dari sisiku. Apakah aku terlalu bodoh jika aku percaya padamu? Atau kau terlalu baik untuk tidak mempercayaimu. Kau tidak pernah seperti ini, ada apa denganmu?
 
Aku memang bandel, kadang membuatmu marah tapi bukankah kau tahu ada alasan yang kuat di balik semua itu. Kaupun banyak tahu tentang masa laluku. Dan kau mengerti keadaanku sekarang. Aku tidak pernah melarangmu melakukan apa yang kamu mau, tapi pertanyaanmu malam itu aneh.
 
 
"Apa kau tidak marah dan melarangku jika aku melakukan itu?" Itu pertanyaan terakhirmu sebelum kau tiba-tiba hilang tanpa jejak.
 
Apakah jawabanku malam itu salah, apakah jawaban itu menyakitimu?
 
 
Sungguh, aku rindu sosokmu. Mengapa kau masih bertahan untuk menyiksaku dengan kerinduan ini.
Apa tidak ada cara lain untuk membuatku menbencimu selain kerinduan ini?
Rindu ini tidak adil, aku benci kerinduan ini. Aku benci.
 
 
Jia, where are you now?

0 comments

Cumi Goreng untuk Kesayangan



Akhir-akhir ini pergi ke pasar melihat harga cumi-cumi cukup murah, empat ekor hanya 100 元. Akhirnya beli juga deh untuk persediaan, mengingat aku begitu suka sama cumi-cumi.
 
Kemarin pengen banget masak cumi-cumi dengan varian lain, soalnya selama ini aku suka dimasak oseng saja. Dan ketemulah ide untuk buat cumi goreng tepung, lah ini mah ide lama sih. hahah
 
Ok deh, berikut aku sertakan resepnya buat teman-teman semua
 Sebelum nya cuci bersih  cumi-cumi, lalu lumuri dengan perasan jeruk nipis, diamkan 15 menit. Ini bertujuan untuk menghilangkan bau amisnya.
 
Resepnya :
 
Bahan :
1. I ekor cumi-cumi (potong-potong)
2. 2 siung bawang putih (haluskan)
3. 3 sdm tepung terigu
4. 1,5 sdm tepung kanji
5. 1 sdm tepung beras
6. Merica bubuk dan garam secukupnya
7. 1 Butir telur
8. Minyak untuk menggoreng
 
 
Caranya :
1. Campur telur, bawang putih dan sedikit garam lalu kocok. Sisihkan
2. Campurkan tiga macam tepung, garam dan merica bubuk
3. Masukkan potongan cumi ke dalam kocokan telur
4. Anggat satu persatu potongan cumi lalu guling-gulingkan di atas campuran tepung
5. Diamkan 10 menit
6. Goreng hingga kuning keemasan.
7. Sajikan, bisa ditemani dengan saos sambal.
 
 
Mudah bukan? Yuk mari dicoba. hehehe
 
Selamat berbuka puasa ya,
 
 
 
莉莉@板橋
104年6月25日

Wednesday, 24 June 2015 3 comments

Sahabatku Kekasihku


 
Kita hanya sepasang sahabat yang berawal dari beetalk. Hanya saling menyapa di aplikasi itu. Tidak lebih, hingga senja itu takdir mempertemukan kita. Belakang apartmen menjadi saksi pertemuan kita kala itu. Tidak ada yang istimewa, hanya sebatas obrolan ringan saja.
 
Waktu berlalu, keakraban diantara kita tak bisa terelakkan lagi. pertemuan demi pertemuan kembali terjadi. Masih tetap sama, sebuah pertemuan tak sengaja dan tanpa kata. Hanya tatapan mata kita yang bicara. Aku hanyalah sahabat rahasiamu, yang hanya ada dalam kehidupan pribadimu bukan dalam pekerjaanmu.
 
Ya pekerjaanmu sebagai aparat negara kadang terbawa ke dalam persahabatan kita. Galak, itu sifat yang sering kamu tunjukkan padaku, namun ada ketulusan dibalik semua itu. Kamu sama seperti Jia, bisa menghargai prinsipku.
 
Perhatian demi perhatian kau curahkan, memang tidak secara langsung tapi dari sikap galakmu itulah tersembunyi perhatian yang besar. Kerinduanku pada Jia sedikit terobati dengan kehadiranmu. Tidak ada niat untuk bermain hati, kamu tahu itu. Kamu juga tahu betapa aku mencintai Jia. Perhatian dan ketulusanmu itulah yang sedikit mengobati rinduku padanya, kamu seperti Jia kedua. Meski aku sadar Jia tetaplah Jia, tidak ada orang yang sanggup menggantikannya.
 
"Hujan deras, mengapa kamu keluar. Kalau sakit bagaimana? Bukankah kamu tidak tahan dengan air hujan?" Sebaris kalimat panjang kamu kirim padaku sore tadi.
 
Aku yakin tadi kamu melihatku berjalan di bawah derasnya hujan melewati kantormu. Jia juga akan berkata sepertimu jika tadi melihatku. Kamu tahu, apa yang terjadi denganku dan Jia sekarang. Ya kamu tahu, karena aku hanya bercerita padamu.
 
Di lain hal aku kadang akan marah denganmu, bukan karena apa tapi kamu seenaknya mengusir pedagang-pedagang sayur di taman, kadang aku akan menjadi cerewet ketika di jalan kamu menilang pengendara sepeda motor. Hahaha padahal aku tidak tahu apa-apa soal itu, soal peraturan negaramu.
 
"Jangan ikut campur urusan pekerjaanku, tolong bedakan antara pekerjaan dan urusan pribadi kita." Kalimat itu yang selalu kamu ucapkan padaku.
 
Sama halnya dengan Jia, dia juga tidak suka aku menghubunginya ketika sedang bekerja. Dan kamu tahu aku selalu bandel, aku selalu menelepon dia ketika bekerja. Aku tidak mau mendengar kata-katanya hingga berakhir seperti ini. Beda denganmu, mengapa aku selalu mendengarkanmu?
 
啊興, kita hanyalah sepasang sandal. Kita akan selalu bersama tapi kita tidak akan pernah bersatu. Semirip apapun kamu dengan Jia, hanya Jia yang selamanya ingin kutempatkan di hatiku, di hidupku.
 
 
莉莉@板橋
104年6月24日

Tuesday, 23 June 2015 0 comments

(Masih) Tentang Rindu (untuk Jia)




Jia, hari ini hujan kembali datang di hari keenam ramadhan. Rintiknya masih sama, selalu terdengar nyanyian rindu. Rindu itu masih tetap ada. Bukan untuk mereka tapi hanya untuk kau.
 
Jia, apa dua hari lalu kau tidak mendengar pesan rindu yang kusampaikan lewat butir-butir bening dari langit. Mengapa sampai sekarang kau tidak membalas pesanku. Mengapa kau abaikan rindu ini?
 
Jia, rindu ini sudah melukaiku, menyakiti jiwaku. Inikah caramu membuatku membencimu?
 
Jia, kau tak akan sanggup membuatku membencimu, takkan sanggup.
 
Jia, kembalilah. Obati kerinduanku.
 
莉莉@板橋
104年6月23日
Monday, 22 June 2015 0 comments

Yang Penting Sehat

 
 
Sebenarnya malam ini bingung mau nulis apa, barusan nulis 3 artikel yang dikejar DL. Tapi karena mau konsisten buat nulis setiap hari jadi ya wajib nulis.
 
Aku mau nulis soal gemuk nih, ciee yang punya tubuh gemuk (nunjuk diri sendiri).
 
 
Buat kamu yang punya tubuh gemuk seperti aku, jangan pernah kehilangan percaya diri ya. Gemuk itu bukan aib, gemuk juga bukan kesalahan. Gemuk itu beautiful yang sedikit tertunda.
Eits meski gemuk tapi yang perlu diperhatikan adalah sehat.
Yang berbadan gemuk dan sehat, berbahagialah karena apa? Karena banyak pake banget orang kurus yang punya penyakit.
Nah lho, kamu pilih gemuk sehat apa kurus tapi sakit-sakitan?
Kalau aku sih pilih gemuk bin sehatlah.
 
Kenapa kalau gemuk itu dipandang sebelah mata doank?
Kadang sebel kan digituin, hayo ngaku?
Ya soalnya yang memandang sebelah mata itu karena mata satunya lagi sakit, disengat lebah makanya memandang yang gemuk hanya sebelah mata.
 
Terus kalau mereka ngejauh dari kamu berarti mereka itu takut kalah saing, takut kalah kalau adu panco. Takut kalau mereka ketahuan kerempengnya.
 
Nah selain punya kelebihan lemak, gemuk itu punya banyak kelebihan juga. Misalnya, kita kagak perlu beli kasur, kan kita dah empuk. jadi hemat pengeluarankan. pokoknya banyak banget deh kelebihannya.
 
Jadi buat yang gemuk-gemuk seperti aku, cukup kamu bersyukur menikmati kelebihan yang ada plus nggak perlu ngoyo buat beli obat diet yang harganya jutaan ( aku kapok, hamburin uang buat beli obat-obatan pelangsing). Pokoke meski gemuk yang penting kita sehat, biasakan hidup sehat.
 
Gemuk itu keren, percayalah.
 
 
 
莉莉@板橋
104年6月22日
 

Sunday, 21 June 2015 0 comments

Hujan dan Kerinduanku (untuk Jia)


 
 
 
 
Jia, hari ini hujan kembali turun di Banchiao. Apakah Xinzhuang juga turun hujan? Rintiknya menciptakan dentingan lagu yang bermakna, hanya kita yang tahu. Jalananpun kian basah, apakah kau di luar rumah? berhati-hatilah mengemudikan mobil hitammu.
 
Jia, masihkah kau mengingat perjalanan kita. Di bawah hujan, sore itu. Aku rindu semua itu. Adakah kau juga merindukannya?
 
Jia, mungkin dua minggu ini kau melupakan semua tentang kita. Sibukkah kau? Kau bukan ingin menjauh, bukan? Kau pernah berjanji dan hujan menjadi saksi, selamanya kau tidak akan pernah meninggalkanku.
 
Jia, kau laki-laki yang berbeda karena itulah aku jatuh cinta padamu. Sekian banyak yang mendekat, hanya kamu satu-satunya yang bisa menghargai prinsip-prinsipku. Ya, hanya kamu Jia.
 
Jia, apakah hari ini kau menatap jendela? menikmati setiap tetes rintik hujan yang turun. Jika iya maka dengarkan setiap rintik yang jatuh, di situlah aku mengirimkan kerinduanku untukmu. Hanya untukmu, Jia.
 
Jia, kau dimana menemukanku dan jika kau mendengar pesan rinduku dari hujan sore ini, maka datanglah mencariku. Cairkan rindu yang beku ini. Jangan lagi kau siksa aku dengan rindu yang kian menyakitkan ini.
 
Jia, datanglah.
 
 
 
莉莉@板橋
104年6月21日

0 comments

Bukan Hanya Cinta



"Di dunia ini tidak hanya cinta yang bisa membuatmu bahagia. Tapi ada banyak hal lain yang sanggup membuatmu jauh lebih bahagia"
 
Sepotong kalimat yang pernah diucapkan Lin Guan, sahabatku di Chiayi dulu. Kalimat itu diucapkannya tepat dua tahun lalu. Pernah aku tulis sebagai status facebook.
 
 
Memang benar, kebahagiaan itu tidak hanya bersumber dari sebuah cinta semata, namun memang masih banyak hal yang bisa menciptakan kebahagiaan. 

Kadang sampai sekarang aku masih menganggap cinta adalah satu-satunya sumber kebahagiaan. Pikiran ini masih terus bersemayam di benakku, aku merasa tanpa cinta tidak akan ada kebagaiaan di hidupku. Mungkin itu benar juga, namun kembali kepada masing-masing sih.

Berjalannya waktu aku mulai membuka lebar pandanganku, bukan hanya cinta namun semua hal bisa membuat kita bahagia, sekecil apapun hal itu. Bersyukur dan mencoba untuk selalu menerima keadaan juga bisa membuka pintu kebahagiaan.

Meski kadang pandangan lama itu masih sering merajai pikiran. Tapi aku yakin tanpa cinta aku bisa bahagia, karena satu yang pasti Tuhan selalu menghadirkan cinta untukku, cinta yang tak pernah putus.


莉莉@板橋
104年6月21日
Saturday, 20 June 2015 0 comments

Benarkah Prinsip Itu Tidak Bisa Diubah?



"Aku percaya, kamu bisa berubah." Aku menatap laki-laki itu penuh permohonan.
 
"Maaf, aku tidak bisa. Ini prinsipku sejak kecil. berhentilah memintaku berubah." Laki-laki itu menolak tatapanku, dialihkannya tatapan mata yang tidak sipit itu ke arah lain, jalanan di depan kami berdiri.
 
 
Prinsip tetaplah prinsip. Aku sadar aku tidak sanggup mengubah apa yang sudah menjadi prinsip orang lain. Prinsip adalah ketetapan hati seseorang. Sekuat apapun aku berusaha, prinsip itu tidak akan pernah berubah kecuali orang itu berniat untuk mengubahnya.
 
 
Tidak ada yang salah, namun aku merasa asing. Bukan aku tidak menerima, tapi aku ingin semuanya berjalan normal. Ah mungkin menurutmu semua itu normal, tapi tidak denganku.
 
Dari hal inilah ketulusan itu akan diuji. Ketulusan menerimamu, mengesampingkan sesuatu yang menurutku tidak normal. Dari sini pula kedewasaanku akan semakin diuji.
 
Aku yakin ada alasan dibalik semua ini, hanya saja kamu belum bersedia membisikkan semuanya padaku. Aku hanya bisa untuk terus berharap kamu bisa kembali, aku ingin kamu menanggalkan prinsip itu. Aku ingin kamu pulang ke jalan yang seharusnya.
 
Mungkin aku egois, tapi aku benar-benar ingin kamu kembali.
 
 
莉莉@板橋
104年6月20日
 


0 comments

Puding Ubi "Sebuah Cinta untukmu" (地瓜布丁)

Bikin puding ini awalnya tadi cuma iseng aja, mengingat di dapur ada banyak stok ubi yang dibeli nenek beberapa hari lalu. Dan kebetulan tadi pengen main ke perpustakaan Asia Tenggara sekalian aja suruh teman-teman perpus nyobain puding ini.



Kata nenek sih enak, cuma agak kemanisan. Nah pas kumakan buat berbuka tadi, rasanya juga nggak hancur-hancur bangetlah. Lembut dan siraman susu kental manis di atasnya cukup memberi sensasi yang berbeda.

Karena aku baik hati, cieeee aku kasih tahu resepnya deh siapa tahu ada yang pengen nyoba bikin.
Yang dah nunggu di Whatsapp, cieee.... cie....

Bahan 材料 :
1. Ubi  1 buah  (地瓜一個)
2. Agar-agar plain 1 bungkus (明膠平原 一包)
3. Susu cair 100 ml  (牛奶 100 ml)
4. Santan 50 ml  (椰奶 50 ml)
5. Gula  50 gram  (糖50克)
6. Air  500 ml (水 500ml)
7. Susu kental manis  ( 甜煉乳)
 
Cara membuat 如何是 :
1. Kukus ubi hingga lunak, lalu haluskan  (蒸地瓜變軟, 然後原漿)
2. Masak bahan nomor 2 - 6 hingga mendidih (煮的成分,直到沸騰2-6號)
3. Tambahkan ubi (然後加地瓜)
4. Masukkan ke dalam cetakan, setelah dingin masukkan kulkas
5. Ketika akan disajikan, siram dengan susu kental manis.


Mudah bukan? Nah selamat mencoba ya. Semoga berhasil.
Friday, 19 June 2015 0 comments

Es Campur VS Spaghetti

Dua hari puasa aku bangunnya kesiangan, so... tidak sahur. Alhamdulillah lancar juga sampai buka, meski agak sedikit lemas. hahaha

Dan hari ini aku buka pakai es campur nano-nano kupadu dengan spaghetti acak-acakan. Tapi rasanya tidak mengecewakanlah. Dan inilah penampakan mengejutkan dari menu buka puasaku hari ini,
 
 
Pokoknya jangan pandang rupa tapi rasakan nikmatnya saja, eits... tadi sempat nyuruh nyobain temanku orang Taiwan nyoba dan tralaaa katanya rasanya emang enak dan unik karena di Taiwan dia tidak pernah menemukan makanan seperti ini, hahaha.
 
 
Nggak perlu basa-basi lagi ya, nih resepnya :
 
1. Es Campur
 
Bahan :
1. Gula merah dan gula pasir ( rebus, dinginkan lalu campur dengan vanili cair secukupnya)
2. Sekoteng yang sudah jadi
3. Agar-agar
4. Mutiara sagu yang sudah jadi
5. Roti tawar
6. Santan ( campur dengan sedikit garam)
7. Cincau
 
Caranya : Tuang larutan gula dalam gelas saji, tambahkan bahan-bahan lain lalu siram dengan santan) dan jika suka bisa ditambah dengan es serut.
 
 
 
2. Spaghetti
 
Bahan:
1.   Cumi-cumi
2.   Bawang bombay
3.   Bawang putih
4.   Ikan tuna kalengan
5.   Bakso ikan
6.   Jamur kancing
7.   Tomat
8.   Saos tiram
9.   Merica, garam, penyedap rasa
10. Saos tomat, saos sambal
11. Minyak wijen
 
Caranya : Panaskan minyak wijen. Oseng bawang putih dan banwang bombay hingga harum, masukkan jamur dan tomat, disusul dengan cumi-cumi, bakso ikan, ikan tuna masak sebentar. Lalu masukkan saos tiram, saos tomat, saos sambal, merica, garam dan penyedap. Masak hingga matang, jangan lupa dicicipi ya.
 
 
Selamat mencoba, semoga sukses. Nah kalau gagal ya coba lagi sampai sukses.
 
 
莉莉@板橋
104年6月19日


0 comments

朋友是。。。 Teman adalah...

 
 
 

Puasa hari kedua, yuhuuu aku lagi pengen bahasa tentang teman nih. Kenapa? Ya karena aku tidak bisa hidup tanpa teman, cieeeee.....
Selain itu, kenapa sih aku pengen bahas teman karena seharian ini aku dibuat sakit perut menahan ketawa membaca chat-chat dari dua sahabat baikku, siapa lagi kalau bukan Riris dan Anna.
 
 
Next, teman itu apa sih?
 
1. Orang yang mempercayaimu
 
Mungkin semua orang bisa saja mempercayaimu, tapi seorang teman tahu bagaimana cara mempercayaimu. Meski kamu berbohong tapi dia akan tetap menganggap jika yang kamu bicarakan adalah kejujuran, meski dia tahu kamu berbohong. Dari sinilah dia sebenarnya mencoba mengertimu. Karena dari kebohongan itu dia bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi dengan dirimu.
 
 
2. Orang yang mengerti kamu
 
Seorang teman akan berusaha untuk mengerti tentang keadaanmu. mencoba mencari tahu ada apa denganmu jika dia merasa ada yang berbeda denganmu. Kadang kamu merasa jengkel ketika teman kamu terus menanyakan banyak hal tentang dirimu, tapi cobalah untuk percaya jika apa yang dilakukan adalah cara dia untuk lebih mengerti kamu.
 
 
3. Orang yang selalu bermain denganmu
 
 
Sebenarnya seorang teman tidak harus selalu bermain dengamu. Karena masing-masing pasti punya kesibukan sendiri yang kadang tidak bisa memastikan waktu libur yang bersamaan. Namun teman yang sering bermain denganmu akan jauh lebih dekat dan memahamimu. Dia akan tahu keadaanmu yang sebenarnya.
 
 
4. Orang yang membuatmu tertawa  
 
Bagaimanapun juga seorang teman tidak akan pernah tega melihat atau bahkan membuatmu bersedih. Seorang teman yang tulus akan selalu membuatmu tertawa, berusaha membantumu bangkit jika kamu sedang terjatuh. Karena baginya membuatmu tertawa adalah kebahagiaan yang tidak bisa tergantikan oleh apapun.
 
 
5. Orang yang membuatmu nyaman
 
Seorang teman akan terus berusaha untuk membuatmu nyaman dengannya. Jika kamu merasa apa yang dia lakukan tidak membuatmu nyaman maka katakan padanya, karena kejujuranmu sangat dia butuhkan untuk berbenah diri bagaimana dia bisa membuatmu nyaman menjadi temannya.
 
 
6. Orang yang selalu membantumu
 
Teman akan berusaha sekuat tenaga untuk membantumu. Dia akan bersedih jika kamu mengabaikan tawaran bantuan darinya, jika terpaksa menolak maka gunakan kata-kata yang lembut yang tidak akan menyakitinya. Dan jika kamu membutuhkan bantuannya, maka kamu juga jangan segan untuk bilang padanya.
 
 
7. Orang yang melindungi dan menjagamu
 
 Dia tidak akan membuatmu dalam bahaya ataupun terluka. Sebisanya dia akan melindungi dan menjagamu meski itu akan mengorbankan dirinya sendiri. Hargailah itu.
 
 
8. Orang yang akan selalu menerima semua kekuranganmu
 
Dia akan menerimamu apa adanya. Karena bagi dia teman itu tidak selamanya penuh dengan kelebihan. Kekurangmu akan membuatnya merasa lengkap, kekurangan dan kelebihan antara kamu dan dia akan saling melengkapi.
 
 
Beruntunglah kamu yang menemukan teman seperti itu. Teman yang tulus tidak akan menusukmu dari belakang, justru dia akan berbicara langsung padamu tentang apa saja yang dia rasa tentangmu. Entah itu kebaikan ataupun keburukanmu. Jagalah hubungan itu untuk selamanya.
 
 
 
 





 
 
莉莉@板橋
104年06月19日


Jumlah Pengunjung Blog

 
;