Thursday, 18 June 2015

Rencana Tinggal Rencana

Kadang apa yang kita rencanakan belum tentu berjalan sesuai yang kita harapkan. Rencana sekecil apapun bisa menyimpang jauh dari apa yang kita inginkan, apalagi itu rencana besar. Allah lah yang menentukan semuanya, rencana kita itu hanya sebuah angan. Anggap saja kita menyerahkan proposal keinginan kita, sedangkan yang memberi keputusan atau stempel sah tidaknya adalah Allah.

Kita sering menganggap proposal itu baik untuk dikabulkan, tapi mengapa kadang Allah tidak mengabulkannya? Bukan tidak mau mengabulkan, tapi Allah punya cara lain untuk mewujudkan apa yang kita mau. Ya dan tidak jarang cara Allah mengabulkan membuat kita mengeluh bahkan mengatakan ini sebuah ketidakadilan.

Nah renungan ini buat diriku sendiri, mengingat apa yang kurencanakan hari ini tidak sesuai yang aku harapkan. Bayangin saja, malam itu sudah menyiapkan menu sahur, alarm ponsel sudah kuatur jam tiga, pergi tidurpun satu jam lebih awal. Eh ladalah alarm bunyi langsung kumatiin terus tidur lagi. Bangun-bangun sudah jam 3.20, lima menit sebelum waktu imsak. Mata masih berat dibuka, kuraih saja segelas air putih di meja samping ranjang. segelas penuh kuhabiskan. Dan itulah makan sahurku, simple kan. Berkahnya, seharian hawanya bikin ngantuk, akhirnya bisa terkapar bebas tentunya setelah tugas negara selesai.

Menyambut buka, taraaaaa kusiapkan sepiring cilok, segelas es cincau dan segelas chenchu naicha. Alhamdulillah setelah mandi dan ganti baju jam sudah menunjukkan waktu berbuka puasa untuk daerah Taipei, langsung deh kuteguk segelas es cincau eits... tapi ya kuawali doa berbuka puasa dulu.

Ini ceritaku di hari pertama puasa, mana ceritamu?


 
 
莉莉@板橋
104年6月18日

0 comments:

Post a Comment

Jumlah Pengunjung Blog

 
;