Thursday, 11 June 2015

Seikat Cinta dari Lanyu (Daun Pepaya)

Siang ini bingung mau makan siang apa. Mengingat aku tidak terlalu suka masakan cina. Dan buka-buka lemari es akhirnya menemukan sayuran paling berharga, daun pepaya. Aiyo... daun pepaya aja berharga banget ya? Ya iyalah, bagi yang tinggal di Taiwan dan kebagian hidup di tengah kota, sayuran yang satu ini memang berharga banget.
Sebenarnya di taman samping apartmen tempat aku bekerja ada sih, tapi takut mau ambil. Kan di Taiwan peraturannya ketat, takut aja kalau hanya gara-gara daun pepaya aku ditangkap polisi, hahaha.
Nah kembali ke daun pepaya di kulkas. Itu sudah hampir tiga minggu lalu, seorang sahabatku membawakan daun ini jauh-jauh dari ponso no tao  atau biasa di sebut Lanyu (蘭嶼). Lanyu terletak di dekat Filipina. Di pulau kecil dan terpencil inilah penduduk asli Taiwan  (suku Tao) tinggal.
Untuk mengunjungi Lanyu biasanya menggunakan kapal. Lamanya perjalanan biasanya tergantung pada keadaan cuaca dan ombak. Jika cuaca dan ombak mendukung, perjalanan bisa ditempuh dalam waktu dua jam saja.
Orang Tao terampil dalam membangun dan mengukir perahu papan, membuat perak, memproduksi gerabah dan boneka tanah liat. Selain itu orang Tao juga mempunyai keterampilan dalam hal memancing.
Bahasa dan perawakan orang Tao menyerupai penduduk asli Indonesia, orang Tao juga berkulit coklat. Bahasa juga tidak jauh berbeda dengan bahasa orang jawa. Karena bahasa Tao termasuk ke dalam rumpun bahasa Malayo-Polynesia, cabang dari rumpun bahasa Austronesia.
 Di Lanyu bisa tumbuh beraneka macam sayuran dan pepohonan, seperti kelapa, sukun, singkong, dll. Nah yang paling terkenal dari Lanyu selain ikannya adalah ubi atau ketela rambatnya.
Dari bidang perikanan, pertanian dan kerajinan itulah mereka mempertahankan kehidupan. Tidak jauh berbeda dengan yang lain, ya!
Next... Daun pepaya istimewa itu akhirnya aku ramu menjadi urap spesial. Mengapa spesial? karena tidak pahit dan bahan urapnya hanya daun pepaya saja, nggak ada yang lain (lagi males belanja).
Eh kok nggak pahit sih daun pepayanya?
Gimana masaknya? Noh tanya sama mbah google, hahah
Karena aku kagak pelit maka aku kasih sedikit tips ya
*Cuci bersih daun pepaya
*Rebus dengan 2 sdm garam (rebus sampai empuk)
*Setelah empuk, cuci berkali-kali itu daun
*Rendam semalam
*Sering-sering ganti air untuk merendam
>>Dulu sih dikasih resep direbus ma tanah, lah di Taiwan tanah itu harus beli jadi harus cari alternatif lain donk, ya nggak!
Insyaallah hasilnya tidak pahit, jikapun masih pahit tidak akan sepahit sebelumnya.
Sudahlah, kok tulisanku jadi ngalor ngidul gini, hahaha. sorry ya pembaca...
Thanks banget buat kakak 庭寬 sudah jauh-jauh bawa daun istimewa ini dari Orchid Island. Terimakasih juga untuk 翠玉, aku ingin berkunjung ke Lanyu, suatu saat nanti.

莉莉@板橋
11062015


0 comments:

Post a Comment

Jumlah Pengunjung Blog

 
;